Rabu, 20 Agustus 2014

Rangkum n Copas Organisasi

Menurut Fockema Andreae, organisasi adalah bentuk susunan alat perlengkapan suatu badan hukum, atau suatu bagian pemerintahan. Marjanne Termorshuizen mengemukakan bahwa organisasi  (Organiseren Bahasa Belanda) adalah menyelenggarakan, mengurus, mengusahakan, mengorganisir, mengorganisasi, mengelola?

Stephen P. Robbins mengemukakan bahwa organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

perkataan "di koordinasikan secara sadar" mengandung pengertian manajemen. “Kesatuan sosial” berarli bahwa unit itu terdiri orang atau kelompok orang yang berinteraksi satu sama Iain. Pola interaksi ini tidak muncul begitu saja, melainkan dipenimbangkan terlebih dahulu. Sebuah organisasi mempunyai ”batasan yang relatif dapat diidentifikasi”. Batasan ini dapat berubah daiam kurun waktu tertentu dan tidak selalu jelas, namun sebuah batasan harus diberikan secara nyata agar dapat membedakan antara anggota dan bukan anggota.

Orang-orang di dalam sebuah organisasi, mempunyai suatu ”keterikatan yang terus menerus”. Rasa keterikatan ini berkaitan dengan partisipasi para anggotanya secara teratur di dalam suatu organisasi. Akhirnya, organisasi itu ada untuk mencapai sesuatu. ”Sesuatu” itu adalah tujuan, dan tujuan itu biasanya tidak dapat dicapai oleh individu-individu yang bekerja sendiri, atau jika mungkin, hal tersebut dicapai secara lebih efisien melalui usaha kelompok. Tidak perlu semua anggota mendukung tujuan organisasi secara penuh, namun adanya kesepakatan umum mengenai misi organisasi? Sedangkan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa organisasi adalah kesatuan (susunan) yang terdiri dari bagian-bagian (orang dan sebagainya) di perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan tertentu atau kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama.“

Unsur-unsur yang terdapat dalam organisasi adalah:

a. Koordinasi. Pertama-tama kita harus menyadari bahwa gagasan organisasi berasal dari kenyataan bahwa setiap individu tidak akan dapat memenuhi kebutuhan dan harapannya seorang diri. Individu, terutama dalam masyarakat modern, merasa bahwa ia kurang mampu, kurang tenaga, kurang waktu dan tidak berdaya bila harus memenuhi seorang diri kebutuhan dasarnya. Kemudian beberapa individu akan
rnengkoordinasi usaha secara bersama dan merasakan akan Iebih berhasil dibandingkan dengan usaha yang dilakukan secara sendiri sendiri. Organisasi terbesar, yakni masyarakat, memeungkinkan para anggotanya memenuhi kebutuhan mereka melalu kordinasi kegiatan dari hanyak inclividu. Schingga dapat dikalakan balivva gagasan dasar konsep dari organisasi adalah koordinasi usaha untuk saling membantu.

b. tujuan bersama. Namun, agar koordinasi itu bermanfaat harus ada tujuan yang hendak dicapai, dan kata sepakat mengenai tujuan itu. Dengan demikian, gagasan penting kedua yang melandasi konsep organisasi adalah mencapai tujuan atau maksud bersama melalui koordinasi kegiatan.

c. Pembagian kerja. Sebagaimana telah kita ketahui, organisasi beradadalam organisasi yang lebih besar. Seluruh dunia terdiri dari kelompok-kelompok budaya dan bahasa. Dalam kelompok kkelompok itu terdapat masyarakat dan bangsa yang berkaitan satu sama Iain, bukan hanya karena bahasa dan kebudayaannya sama, tetapi juga karena tujuan politik dan ekonominya sama. Dalam setiap masyarakat atau bangsa terdapat macam-macam organisasi dan lembaga ekonomi, politik, agama dan pemerintahan. Masing-masing unit yang Ioesar itu kita melihat banyak unit yang lebih kecil, seperti perusahaan svvasta, partai politik, gereja, pusat pemerintahan daerah, dan kota. Selanjutnya dalam nnasing-masing unit itu tampak kelompok-kelompok manusia yang Iebih kecil yang berupa organisasi, yaitu bagian produksi dan penjualan dari suatu perusahaan, golongan-golongan dalam suatu partai politik, paduan suara dalam gereja, kepolisian kota dan sebagainya. Sifat ketiga dari organisasi manusia ini berupa diferensiasi progresif merupakan suatu gagasan bahvva konsop koordinasi dan pencapaian tujuan yang disepakati bersama adalah bahwa tujuan dapat dicapai dengan baik jika orang-orang melakukan pckerjaan yang berbeda-beda dengan Cara yang terkoordinasi. Masyarakat manusia menyadari bahwa Cara yang terbaik untuk mencapai tujuannya adalah dengan membagi tugas yang harus diselesaikan di antara para anggotanya, didasarkan atas bakat, kemampuan dan keterampilan yang borbeda-beda. Diferensiasi tugas ini merupakan Cara terbaik untuk mcncapai berbagai tuman dengan mengadakan pembagian atas dasar jenis tugas, lokasi geografis, tujuan dan sarana yang akan dicapai, bakat yang tersedia dalam organisasi, atau sctiap pemikiran lain yung nmsuk akal.”

d. lntegrasi. Konsep terakhir yang diperlukan untuk memahami organisasi erat hubungannya dengan gagasan diferensiasi dan pembagian kerja. jika bagian yang berbeda-beda melaksanakan hal yang berbeda-beda, maka akan diperlukan faktor pemadu atau pengintegrasi untuk memastikan bahwa semua elemen bekerja ke arah tercapainya tujuan yang disetujui bersama. Bentuk integrasi yang paling khas, meskipun bukan bentuk satu-satunya, adalah hirarki atau jenjang kewenangan suatu sistem bagi para atasan untuk menjamin bahwa ada koordinasi antara bagian-bagian melalui pemblmbingan, pembatasan, pengendalian, informasi dan Cara-Cara lain untuk memanajemeni kegiatan mereka. Gagasan koordinasi mengandung arti bahwa masing-masing unit tunduk terhadap wewenang demi tercapainya tujuan bersama. Koordinasi ini dapatdicapai dengan kegiatan disiplin diri secara sukarela. Dengan demikian, wewenang yang terkandung dalam arti koordinasi dapat mencakup disiplin diri sampai autokrasi mutlak.
ladi, organisasi adalah koordinasi sejumlah kegiatan manusia yang direncanakan untuk mencapai suatu maksud atau tujuan bersama melalui pembagian tugas dan fungsi Serta melalui serangkaian wewenang dan tanggung jawab

Penekanan dalam organisasi adalah kegiatan, bukan orang. Seperti halnya yang diutarakan oleh Chester Barnard, hanya kegiatan oranglah yang berkaitan dengan usaha mencapai tujuan tertentu. Sesungguhnya orang yang sama dapat menjadi anggota dari organisasi-organisasi Iain, karena dalam masing-masing organisasi hanya beberapa saja dari kegiatannya yang dibutuhkan.

Sumber : dari Buku "HUKUM ORGANISASI PERUSAHAAN"
Oleh : Dr. Johannes Ibrahim , SH., M.hu

Komunitas

Pengertian Komunitas

Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values (Kertajaya Hermawan, 2008).

Proses pembentukannya bersifat horisontal karena dilakukan oleh individu-individu yang kedudukannya setara.

Komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional (Soenarno, 2002).

Kekuatan pengikat suatu komunitas, terutama, adalah kepentingan bersama dalam memenuhi kebutuhan kehidupan sosialnya yang biasanya, didasarkan atas kesamaan latar belakang budaya, ideologi, sosial-ekonomi. Disamping itu secara fisik suatu komunitas biasanya diikat oleh batas lokasi atau wilayah geografis.

Masing-masing komunitas, karenanya akan memiliki cara dan mekanisme yang berbeda dalam menanggapi dan menyikapi keterbatasan yang dihadapainya serta mengembangkan kemampuan kelompoknya.

Apa perbedaan Kelompok, Organisasi dan Komunitas?

KELOMPOK : adalah merupakan sekumpulan atau gabungan baik itu suatu benda atau barang, hewan maupun manusia dalam suatu wadah tertentu.

ORGANISASI : adalah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama dalam suatu wadah tertentu dan biasanya bersifat formal serta bernaungan hukum.

KOMUNITAS :  adalah sekumpulan orang-orang yang mempunyai kesamaan seperti sifat, hobi dan lain-lain. Biasanya bersifat informal, cenderung bebas dan tidak mempunyai tujuan yang jelas atau sekedar ekspresi jiwa, tergantung chemistry anggota-anggotanya.

Senin, 18 Agustus 2014

Rangkum n Copy

ILMU MEDAN PETA dan KOMPAS

(IMPK)

NAVIGASI DARAT

Navigasi darat adalah tekhnik untuk menentukan kedudukan/ posisi subyek dan arah lintasan didarat secara tepat. Subyek disini adalah pengguna (navigator). Navigasi darat sangat berguna uintuk kegiatan-kegiatan outdoor atau suatu penelitian dilapangan atau medan yang sangat luas.

Hal-hal yang harus dipahami oleh seorang navigator, antara lain:
Ilmu/ orientasi medan
Interpretasi peta
Penggunaan alat pedoman arah
Penggunaan alat pedoman posisi
Protaktor
Alat tulis
GPS ( Global Positioning System ), yaitu suatu teknik penentuan posisi dengan bantuan satelit yang mana di Indonesia belum banyak digunakan untuk kegiatan outdoor.
Dapat membaca arah tanpa kompas dan tanda-tanda alam yang lain.

Alat-alat yang digunakan dalam dalam navigasi darat, antara lain:
Peta
Protaktor
Kompas
Alat tulis
Alat komunikasi

PETA

Adalah gambaran seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang diproeksikan kedalam suatu bidang datar dengan perbandingan atau perkecilan tertentu yang dinamakan skala, Tujuannya agar si pemakai mempunyai gambaran atau bayangan mengenai kondisi medan. Peta Topografi adalah peta yang menggambarkan kenampakan alamiyah (natural features) seperti sungai, bukit,lembah, dll dan kenampakan buatan manusia (man made features). Di Indonesia, peta yang lazim digunakan adalah peta keluaran Direktorat Geologi Bandung, peta dari Jawatan Topologi yang sering disebut sebagai peta AMS (American Map Servise) dibuat oleh Amerika dan rata-rata dikeluarkan pada tahun 1960. Peta AMS biasanya berskala 1:50.000 dengan interval kontur (jarak antar kontur) 25 m. selain itu juga ada peta keluaran Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional) yang lebih baru dengan skala 1:50.000 atau 1:25.000 (dengan interval kontur 12,5 m) dan biasanya berwarna.

Hal-hal penting yang berhubungan dengan peta:
Judul Peta
Nomor Peta
System Koordinat
Garis kontur dan ketinggian
Skala peta
Legenda peta
Tahun peta
Arah peta
Karvak
Titik triangulasi


JUDUL PETA

Judul peta tidak ditentukan berdasarkan skalanya, tetapi ditetapkan berdasarkan pada temanya. Misalnya : peta Yogyakarta ( memetakan daerah kota yogyakarta dan sekitarnya ), Peta Tondano (memetakan daerah sekitar danau Tondano. Judul peta ditulis menonjol pada lembar yang bersangkutan. Pengambilan ciri utama atau kenampakan areal yang mudah untuk diketahui atau mudah dicari, misalnya nam kota, desa, danau, sungai, gunung yang mudah dikenal atau yang paling istimewa.
NOMOR PETA

Nomor peta biasanya disebelah kanan atas peta. System penomoran lembar seri peta mengikuti system proyeksi yang dipergunakan untuk mengingat luas areal dan ukuran lembar peta. Indonesia terletak pada 95° – 141° BT dan 6° – 11° LS, sehingga penomoran lembar peta berdasarkan peta posisi kepulauan indonesia.
SYSTEM KOORDINAT

System koordinat merupakan suatu cara untuk menemtukan posisikoordinat pada sustu titik. Posisi koordinat adalah pertemuan 2 buah sumbu yang sering disebut sumbu absolut dan sumbu relative

Systen koordianat dalam peta dibagi menjadi:

Koordinat grid/peta

Adalah perpotongan antara sumbu absis (X) atau garis bujur dengan sumbu koordinat (Y) garis lintang, dimana dalam menentukan pertunjukannya dilihat dari arah utara selatan. Titik acuan nol terdapat disebelah barat Jakarta (60°LU, 68°BT)

Contoh :          Koordinat A (322.223)                    (perenaman)

Koordinat B (3344. 5566)                                    (perdelapan)

Koordionat Geografis

Dalm koordinat geografis sumbu yang digunakan merupakan sumbu berdasar garis lintang dan garis bujur dan dinyatakan  dalam derajat, menit dan detik.

Contoh : A koordinat 111°10’11.21’’ BT

B koordinat 7°40’35.52’’ LS
GARIS KONTUR DAN KETINGGIAN

Garis kontur adalah garis yang berbelok-belok dan bersifat tertutup serta merupakan rangkaian titik yang sama tingginya, yang juga dapat menentukan kesan 3 dimensi suatu permukaan bumi.

Sifat-sifat garis kontur :
Garis kontur tidak pernah saling berpotongan.
Garis kontur selalu horizontal
Garis kontur tidak pernah bertemu dengan garis kontur yang lain yang berbeda indeks (angka) konturnya.
Garis kontur yang rapat akan menggambarkan medan yang terjal, sedang yang renggang menggambarkan medan yang landai.
Pada suatu lembah, garis kontur meruncing kehulu ( membentuk huruf n )
Pada suatu punggungan, garis kontur membentuk huruf U
Garis kontul selalu membelok dan akan mengikuti lereng lembah kearah puncak.
Garis kontur selau tegak lurus arah yang mengalir dipermukaan. misalnya sungai, garis kontur indeks digambarkan lebih tebal dari pada kontur lainnya.
Untuk mengetahui ketinggian suatu kontur dapat diketahui dengan mencari CL (contur interval).

Rumus untuk mencari CL =X skala peta

Fungsi kontur :
Menunjukkan ketingia suatu tempat
Menunjukkan gambaran suatu relief permukaan bumi
Menunjukkan kemiringan lereng
SKALA PETA

Skala peta merupakan perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak mendatar (horizontal) antara dua titik serupa dilapangan. Sering juga disebut perbandingan peta dengan kondisi sesungguhnya byang dinyatakan dalam bentuk angka.

Rumus dasar :

Jarak medan = jarak dipeta X skala

Sifat skala :
Makin kecil angka dibelakang tanda bagi = makin besar skala peta tersebut.
Makin besar angka dibelakang tanda bagi = semakin kecil skalanya
Pada peta biasanya skala dicantumkan dalam bentuk angka, contohnya : 1: 50.000
LEGENDA PETA

Legenda peta adalah keterangan yang menjelaskan arti dari setiap simbol, titik, garis, maupun area yang terdapat didalam peta. Tujuannya untuk memudahkan pengguna dan menginterpretasikan peta. Biasanya terletak pada bagian bawah peta.


TAHUN PETA

Peta topografi juga memuat keterangan tentang tahun pembuatan peta tersebut. Semakin baru tahun pembuatannya, maka data yang disjikan semakin akurat.
ARAH PETA
Arah utara sebenarnya

Yaitu arah yang ditunjukkan oleh meridian dan menuju kekutup utara atau tempat pertemuan dari garis-garis meridian yang terdapat di kutup utara.
Arah utara peta

Yaitu arah yang ditunjukkan pada peta yang tegak keatas terletak pada legenda peta.
Arah utara magnetis

Yaitu arah utara yang ditunjukkan oleh garis tengah jarum kompas magnetis dan pada peta topografi dilambangkan setengah anak panah.
KARVAK

Karvak adalah daerah tertentu pada peta yang dibagi pada bagian-bagian bujur sangkar.
TITIK TRIANGULASI

Adalah ketinggian yang diberikan untuk titik ketinggian yang telah membentuk garis kontur. Peta topografi sering tercantum angka pada garis kontur yang terkecil, angka tersebut adalah titik ketinggian. Misalnya, 1265 berarti pada titik tersebut ketinggiannya adalh 1.256 Mdpl.

KOMPAS

Kompas adalah penunjuk arah dalam bidang datar, yang secra fungsional sangat membantu navigasi. Jarum kompas (UM)., sedang sudut yang dibentuk antar UM dengan garis sasaran disebut sudut kompas (SK). Dalam memakai kompas sebaiknya dihindarkan pada benda-benda yang mengandung unsur logam, seperti : parang terbas, topi baja, tiang listrik ± 10-15 meter, karena aka berpengaruh terhadap sistem kerja kompas.

JENIS KOMPAS
Kompas  Bidik (misalnya kompas Prisma), kompas ini mudah untuk membidik, tetapidalam pembacaan peta perlu dilengkapi dengan busur derajat dan penggaris.
Kompas Orienteering (misalnya kompas silva, Suunto dll), untu keperluan pergerakan dan kemudahan plotting peta, kompas orientering lebih handal dan efisien.

FUNGSI DAN KEGUNAAN KOMPAS
Mengetahui arah

Jarum kompas akan selalu menunjukkan arah utara (utara magnet bumi)
Membidik sasaran

Untuk mengetahui posisi berdiri anda:

Contoh : didepan anda menjulang Gunung Lawu, kemudian dari posisi anda berdiri bidiklah gunung lawu tersebut. Dengan menggunakan kompas prisma, anda akan dapat langsung membaca berapa besar sudut bidikan anda. Misal : 320°,

Cara mengatakannya: Posisi saya 320° kearah utara Gunung Lawu

Posisi saya 140° dari Gunung Lawu( 320° -140° )

AZIMUTH – BACK AZIMUTH

Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang pengamat. Azimuth juda disebut dengan sudut kompas. Kebalikan dari Azimuth adalah Back Azimuth. Dalam resection back Azimuth diperoleh:
Jika Azimuth yang kita peroleh lebih dari 180° maka back azimuth sama dengan azimuth dikurangi 180°. Misal, anda bidik tanda medan dan memperoleh azimut 200°, maka back azimuthnya 200° – 180° = 20°
Jika Azimuth yang kita peroleh kurang dari 180°, maka back azimuth ditambah 180°. Misal, anda bidik suatu medan anda peroleh 160° maka back azimuthnya 160° + 180° = 340°

PLOTTING DENGAN PROTAKOR
Buat garis tegak lurus dan mendatar (salib sumbu) melalui titik yang diketahui.
Letakkan protaktor pada titik tersebut denganh salib sumbu berimpit dengan salib sumbu yang digambarkan melalui titik tadi.
Buat tanda pad peta sesuai dengan angka peribuan atau derajat yang diketahui atau yang dikehendaki.
Tarik garis dari titik tersebut (potongan salib sumbu) ketitik tanda yang dibuat dipeta.
Garis itulah yang menunjukkan arah sudut peta yang di kehendaki.

ORENTASI PETA

Yaitu menyamakan kedudukan peta dengan kondisi medan sebenarnya, agar dalam memegang peta dengan benar menunjukkan arah utara.

Caranya :
Usahakan untuk mencari tempat yang berpemandangan terbuka agar dapat melihat tanda medan yang mencolok.
Bukalah kompas seluruhnya
Letakkan kompas diatas peta , lalu sejajarka sumbu pokoknya dengan utara peta
Putar petanya sehingga sejajar pula dengan utara magnetisnya. Setelah itu dilakukan maka sekarang kita memegang peta dengan benar
Carilah tanda-tanda medan yang paling mencolok dimedan sebenarnya dan terlihat juga dipeta.

RESECTION

Adalah cara mengambil posisi kita pada suatu tempat pada peta.

Resection dengan 2 titik ketingian:
Orientasikan peta dengan benar, kemudian kita lihat dan amati medan sebenarnya yang ada disekitarnya
Tandai kedudukan dari 2 titik yang suidah kita kenali, baik di medan sebenarnya maupun di peta
Bidik kompas ketitik medan yang sudah kita kenali, catat sudut kompasnya. Misal titik A dan B
Hitung back azimuth titik A dan B
Tarik garis angka back azimuth tersebut dari titik A dan B
Titik perpotongan yang dibuat adalah posisi kita di peta.

INTERSECTION

Adalah cara untuk menentukan posisi atau tempat lain pada peta. Posisi tersebut tidak diketahui di peta, dicari dengan bantuan dua atau lebih titik  yang diketahui posisinya di peta. Caranya :
Orientasikan peta
Lakukan resection untuk menentuka posisi kita dipeta
Cari titik di peta dapat dilihat dan dapat diukur besar azimuthnya dari titik yang diketahui dimedan yang sebenarnya/dilapangan ( tapi tidak diketahui dipeta )
Hitung berapa derajat azimuthnya
Tarik garis azimuth dari titik yang diketahui di peta dari medan sebenarnya
Pindahkan ketitik/ lokasi lain yang diketahui baik dipeta maupun dimedan sebenarnyakemudian bidiklah kelokasi yang diketahui dilapangan tapi tidak diketahui di peta
Titik perpotongan merupakan titik posisi yang kita cari di peta

MENENTUKAN ARAH TANPA KOMPAS

Menentukan arah mata angin dapat dilakukan dengan berbagai cara :
Tanda alam
Matahari, sebagaimana kita ketahui matahari terbit dari timur dan terbenam dibarat
Kuburan orang islam, membujur keutara dan selatan
Masjid, menghadap kekiblat (barat laut)
Tumbuhan, bila kita perhatikan ada jenis lumut yang hidup pada batang-batang pohon.
Jenis lumut ini menyelimuti sekeliling/ sebagain batang dengan tebal.
Bila lumut ini menyelimuti sekeliling batang , sebagian lumut ini berwarna hijau segar adalah arah timur dan sebagian berwarna hujau kekuningan adalah arah barat.
Bila lumut ini hanya menyelimuti sebagian batang maka  bagian tersebut adalah arah timur
Alroji

MENGENAL TANDA MEDAN

Beberapa tanda medan yang dikenal dalam peta topografi:
Puncak bukit atau Gunung biasanya berbentuk lingkaran kecil, terletak ditengah-tengah lingkaran kontur lainnya.
Punggungan terlihat sebagai rangkaian kontur berbentuk U yang ujungnya melengkung menjauhi puncak.
Lembahan terlihat sebagai rangkaian kontur berbentuk V yang ujungnya tajam menjorok kepuncak dan biasanya rapat.
Saddle, daerah rendah dan sempit diantara dua ketinggian.
Pass, merupakan celah memanjanag yang membelah suatu ketingian.
Sungai, terlihat dipeta yang memotong rangkaian kontur. Biasanya ada dilembahan  dan namanya tertera mengikuti alur sungai.

Minggu, 17 Agustus 2014

Ilmu dari bang Choirul

[16/8 12.44] Khoirul Ckr: Manajemen Perjalanan / Pendakian

Banyak orang berpikir, “Untuk apa plan ?.. Kita lihat ajalah dilapangan, kondisional aja lah, bla..bla..bla.. dsb..“ dan banyak lagi pemikiran" yang “menggampangkan" sebuah perjalanan ataupun pendakian. Manajemen Perjalanan sangat-sangat lah penting untuk para penggiat alam bebas yang selalu berada tidak jauh dari bahaya, berupa nyasar, kedinginan, kelaparan, sampai bahaya kematian.

Ketika kita akan pergi ke sekolah atau ke kantor, dari rumah kita sudah mempunyai rencana, sebuah manajemen perjalanan kecil telah kita buat untuk perjalanan kita agar sampai dengan aman dan cepat ke sekolah atau ke kantor. Jika kita selalu berpikiran seperti diatas, besar kemungkinan kita tidak akan terlambat sampai ke sekolah atau kantor.

Begitu juga dengan pendakian, Manajemen Perjalanan sangat diperlukan apalagi gunung yang akan didaki baru pertama kalinya. Cari info sebanyak-banyaknya kepada orang yang pernah kesana, semakin banyak informasi yang didapat, maka semakin mudah kita menyusun manajemen perjalanan, dan perjalananpun semakin nyaman dengan berpatokan pada manajemen yang telah dibuat.

Secara garis besar sebuah kegiatan terbagi menjadi 3 fase :
1.      Pra Perjalanan/Pendakian
2.      Pelaksanaan Perjalanan/Pendakian
3.      Pasca Perjalanan/Pendakian

Yuk kita bahas satu per satu :
1.      Pra Perjalanan/Pendakian.

A.      Perencanaan Perjalanan/Pendakian
Maksud dan tujuan kegiatan, ini adalah awal dari rangkaian kegiatan yaitu menentukan maksud perjalanan, tujuan lokasi, dan target yang akan dicapai.
Perencanaan waktu dan tempat
Pengumpulan data lokasi kegiatan, seperti letak geografis dan administratif, kondisi wilayah (medan, masyarakat dan lingkungannya), budaya masyarakat lokal, akses ke lokasi, dan info-info penting lainnya tentang daerah tersebut.
Perencanaan pendanaan.
Perencanaan kegiatan perjalanan.
Perencanaan logistik perlengkapan dan perbekalan.
Pembentukan tim.

B.      Persiapan Perjalanan/Pendakian
Dilakukan sesuai dengan kebutuhan kegiatan tersebut. Meliputi ketua pelaksanan, sekretaris, bendahara, pendanaan, perlengkapan, perizinan dan transportasi, dokumentasi serta operasional lapangan yang mengurusi masalah teknis selama kegiatan.
Perijinan dan administrasi
Pendanaan
Pembuatan agenda kegiatan
Pendalaman materi, disesuaikan dengan Gunung yang akan didaki, apakah gunung tersebut berkarakteristik hutan, tebing, es, dll.

Ke 4 hal diatas, harus tertuang berupa Laporan Awal Perjalanan, guna dipresentasikan kepada Dewan Pengawas Perjalanan/Pendakian ( hal seperti ini biasanya dilakukan oleh klub" yang telah terorganisir dengan baik).

C.      Persiapan fisik
Fisik sangat menentukan kelancaran kegiatan alam bebas, oleh sebab itu perlu adanya latihan fisik guna mempersiapkan kondisi fisik sebelum kegiatan. Latihan adalah suatu proses yang berlangsung secara sistematis, dilakukan secara berulang-ulang dengan kian bertambah jumlah beban latihannya dengan bentuk latihan yang spesifik.

D.      Persiapan
Perlengkapan Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan perlengkapan perjalanan yaitu kesesuaiannya dengan lokasi kegiatan, sesedikit mungkin barang dengan kegunaan sebanyak mungkin. Adapun spesifikasi perlengkapan yaitu perlengkapan pribadi dan perlengkapan kelompok.

E.       Persiapan Perbekalan Makanan
Hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan perbekalan :
Sesuaikan perbekalan dengan lamanya perjalanan, aktifitas yang akan dilakukan, serta kondisi medan.
Mengandung kalori dan gizi yang cukup, serta tidak asing bagi lidah dan penciuman.
Sebaiknya siap saji, irit air dan bahan bakar.
Setelah perencanaan perbekalan dengan informasi lengkap, perkirakan kondisi medan dan aktifitas yang akan dilakukan, yaitu dengan melakukan hal-hal berikut :
Perhitungkan kalori yang dibutuhkan.

[16/8 12.44] Khoirul Ckr: Susun daftar makanan yang memenuhi rencana diatas, kemudian kelompokkan menurut komposisi dominan, kemudian hitung masing-masing kalori totalnya pada keadaan siap dimakan. Apabila ada kekurangan, tambahkan dengan suplemen berupa vitamin.

F.       Publikasi Kegiatan
Manfaat publikasi antara lain :
Menunjang pencarian dana dalam kegiatan.
Sumber dana kegiatan biasanya berasal dari dana organisasi dan sponsor. Sebuah perusahaan atau instansi bersedia mengeluarkan dana sponsor apabila kita memiliki ruang publikasi yang menguntungkan untuk mereka.
Sebagai citra organisasi
Pubikasi kegiatan yang baik akan berimbas pada meningktnya citra organisasi yang melakukan kegiatan tersebut.
Sebagai informasi bagi masyarakat
Untuk dokumentasi

2.      Pelaksanaan Perjalanan/Pendakian.
A.      Pembagian Tugas dan Kerjasama Tim
Pembagian tugas disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan lapangan. Ketua pelaksana beserta panitia sebagai penanggungjawab seluruh kegiatan dan mempersiapkan semua kebutuhan pra kegiatan, sedangkan operasional lapangan mengkoordinir tim lapangan. Pembagian tugas tim lapangan ditentukan sesuai dengan kebutuhan.

B.      Manajemen Perlengkapan dan Perbekalan
Perlengkapan dan perbekalan adalah bagian paling penting dalam kegiatan, oleh sebab itu perlu pengaturan dalam penggunaannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengaturan perlengkapan dan perbekalan antara lain :
Data semua perlengkapan dan perbekalan.
Rencanakan penggunaan peralatan perharinya.
Bawa alat dalam jumlah sesedikit mungkin dengan manfaat yang sebanyak mungkin.

C.      Sistem komando, komunikasi, dan rescue
Untuk kelancaran kegiatan lapangan maka perlu sistem komando dan komunikasi yang bagus sehingga segala sesuatu seperti informasi mendadak, pengiriman berita dan data kecelakaan dapat direspon dengan cepat.

D.      Dokumentasi
kegiatanMendokumentasikan kegiatan dalam bentuk foto, video, jurnal, dll sangat diperlukan. Selain sebagai bahan untuk laporan kegiatan, dokumen tersebut juga
menjadi bahan untuk publikasi kegiatan tersebut.

3.      Pasca Perjalanan / Pendakian.
Laporan kegiatan
Laporan kegiatan adalah bentuk hasil kegiatan yang dapat digunakan menjadi acuan dan tolak ukur untuk kegiatan selanjutnya.

Evaluasi kegiatan
Evaluasi kegiatan bertujuan agar segala kekurangan selama kegiatan bisa diminimalisir untuk kegiatan selanjutnya. Evaluasi ini berdasarkan dari Laporan Awal & Laporan Akhir Perjalanan / Pendakian.

Semoga Bermanfaat..

Nyoba memahami peta

MEMAHAMI PETA TOPOGRAFI
A.MEMBACA GARIS KONTUR
Punggungan Gunung
Punggungan gunung merupakan rangkaian garis kontur berbentuk huruf U dimana Ujung dari huruf U menunjukan tempat atau daerah yang lebih pendek dari kontur diatasnya.
Lembah atau Sungai
Lembah atau sungai merupakan rangkaian garis kontur yang berbentuk n (huruf V terbalik) dengan Ujung yang Tajam.
Daerah landai datar dan terjal curam
Daerah datar/landai garis konturnya jarang, sedangkan daerah terjal/curam garis konturnya rapat.

B. MENGHITUNG HARGA INTERVAL KONTUR
Pada peta skala 1:50.000 dicantumkan interval konturnya 25 meter. Untuk mencari interval kontur berlaku rumus 1/2000 x skala peta. Tapi rumus ini tidak berlaku untuk semua peta, pada peta GUNUNG MERAPI/1408-244/JICA TOKYO-1977/1:25.000, tertera dalam legenda peta interval konturnya 10 meter sehingga berlaku rumus 1/2500 x skala peta. Jadi untuk penentuan interval kontur belum ada rumus yang baku, namun dapat dicari dengan:

Cari dua titik ketinggian yang berbeda atau berdekatan. Misalnya titik A dan B
Hitung selisih ketinggiannya (antara A dan B)
Hitung jumlah kontur antara A dan B
Bagilah selisih ketinggian antara A-B dengan jumlah kontur antara A-B hasilnya adalah interval kontur.

C. UTARA PETA
Setiap kali menghadapi peta topografi, pertama-tama carilah utara peta tersebut. selanjutnya lihat judul peta (judul peta selalu berada pada bagian utara, bagian atas dari peta). Atau lihat tulisan nama gunung atau desa di kolom peta, utara peta adalah bagian atas dari tulisan tersebut.

D. MENGENAL TANDA MEDAN
Selain tanda pengenal yang terdapat pada legenda peta, untuk keperluan orientasi harus juga digunakan bentuk-bentuk bentang alam yang mencolok di lapangan dan mudah dikenal di peta, disebut Tanda Medan. Beberapa tanda medan yang dapat dibaca pada peta sebelum berangkat ke lapangan, yaitu:

Lembah antara dua puncak
Lembah yang curam
Persimpangan jalan atau ujung desa
Perpotongan sungai dengan jalan setapak
Percabangan da kelokan sungai, air terjun, dan lain-lain
Untuk daerah yang datar dapat digunakan, persimpangan jalan dan percabangan sungai, jembatan dan lain-lain.

E. MENGGUNAKAN PETA
Pada perencanaan perjalanan dengan menggunakan peta topografi, sudah tentu titik awal dan titik akhir akan diplot di peta. Sebelum berjalan catatlah:

Koordinat titik awal (A)
Koordinat titik tujuan (B)
Sudut peta antara A - B
Tanda medan apa saja yang akan dijumpai sepanjang lintasan A - B
Berapa panjang lintasan antara A - B dan berapa kira-kira waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan lintasan A - B
Yang perlu diperhatikan dalam melakukan suatu operasi adalah.

Kita harus tahu titik awal keberangkatan kita, balk di medan maupun di peta
Gunakan tanda medan yang jelas balk di medan dan peta
Gunakan kompas untuk melihat arah kita, apakah sudah sesuai dengan tanda medan yang kita gunakan sebagai patokan, atau belum.
Perkirakan berapa jarak lintasan. Misalnya, medan datar 5 km ditempuh selama 60 menit dan medan mendaki ditempuh selama 10 menit.
Lakukan orientasi dan resection, bila keadaannya memungkinkan.
Perhatikan dan selalu waspada terhadap adanya perubahan kondisi medan dan perubahan arah perjalanan, menyeberangi sungai, ujung lembah dan lainnya-lainnya.
Panjang lintasan sebenarnya dapat dibuat dengan cara, pada peta dibuatkan lintasan dengan jalan membuat garis (skala vertikal dan horisontal) yang disesuaikan dengan skala peta. Gambar garis lintasan tersebut (pada peta) memperlihatkan kemiringan lintasan juga penampang dan bentuk peta. Panjang lintasan diukur dengan mengalikannya dengan skala peta, maka akan didapatkan panjang lintasan sebenarnya.

F. MEMAHAMI CARA PLOTTING DI PETA
Plotting adalah menggambar atau membuat titik, membuat garis dan tanda-tanda tertentu di peta. Plotting berguna bagi kita dalam membaca peta. Misalnya Tim Camp berada pada koordinat titik A (3989 : 6360) + 1400 m dpl. Basecamp memerintahkan tim Camp agar menuju koordinat titik T (4020 : 6268) + 1301 m dpl. Maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:

Plotting koordinat T di peta dengan menggunakan konektor. Pembacaan dimulai dari sumbu X dulu, kemudian sumbu Y, didapat (X:Y).
Plotting sudut peta dari A ke T, dengan cara tarik garis dari A ke T, kemudian dengan busur derajat/kompas orientasi ukur besar sudut A - T dari titik A ke arah garis AT. Pembacaan sudut menggunakan sistem Azimuth (0" - 360°) searah putaran jarum jam. Sudut ini berguna untuk mengorientasikan arah dari A ke T.
Interprestasi peta untuk menentukan lintasan yang efisien dari A menuju T. Interprestasi ini dapat berupa garis lurus ataupun berkelok-kelok mengikuti jalan setapak, sungai ataupun punggungan. Harus dipahami betul bentuk garis-garis kontur. Plotting lintasan dan memperkirakan waktu tempuhnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tempuh:
Kemiringan lereng dan Panjang lintasan
Keadaan dan kondisi medan (misalnya hutan lebat, semak berduri atau pasir)
Keadaan cuaca rata-rata
Waktu pelaksanaan (pagi, siang atau malam)
Kondisi fisik dan mental serta perlengkapan yang dibawa.

G. MEMBACA KOORDINAT
Cara menyatakan koordinat ada dua cara, yaitu:

Cara koordinat peta
Menentukan koordinat ini dilakukan diatas peta dan bukan dilapangan. Penunjukan koordinat ini meggunakan:
Sistem Enam Angka, misalnya: koordinat titik A (374:622), titik B (377:461)
Cara Delapan Angka, misalnya: koordinat titik A (3740:6225), titik B (3376:4614)
Cara Koordinat Geografis
Untuk Indonesia sebagai patokan perhitungan adalah Jakarta yang dianggap 0 atau 106° 44' 27,79". Sehingga di wilayah Indonesia awal perhitungan adalah kota Jakarta. Bila di sebelah barat Jakarta akan berlaku pengurangan dan sebaliknya. Sebagai patokan letak lintang adalah garis ekuator (sebagai 0). Untuk koordinat geografis yang perlu diperhatikan adalah petunjuk letak peta.

H. SUDUT PETA
Sudut peta dihitung dari utara peta ke arah garis sasaran searah jarum jam. Sistem pembacaan sudut dipakai Sistem azimuth (0° - 360°). Sistem Azimuth adalah sistem yang menggunakan sudut-sudut mendatar yang besarnya dihitung atau diukur sesuai dengan arah jarum jam dari suatu garis yang tetap (arah utara). Bertujuan untuk menentukan arah-arah di medan atau di peta serta untuk melakukan pengecekan arah perjalanan, karena garis yang membentuk sudut kompas tersebut adalah arah lintasan yang menghubungkan titik awal dan akhir perjalanan. Sistem perhitungan sudut dibagi menjadi dua berdasarkan sudut kompasnya.

I. AZIMUTH SUDUT KOMPAS
Back azimuth: bila sudut kompas > 180° maka sudut kompas dikurangi 180°. Bila sudut kompas < 1080 =" 37,1km" km =" 3.710.000" 1km =" 3.710.000" 000 =" 74,2" 1 =" 1.855.000cm">