CINTA PEMANDANGAN PERTAMA
Tik… tok.. tik.. tok.. tik.. tok..
Waktu tepat menunjukkan pukul 16.30 WIB pada hari jumat 6 april, sadar malam harinya akan mendaki gunung bersama HAT maka saya langsung melejit pulang, karena saya belum mempersiapkan apapun untuk dibawa ke atas gunung. Mengingat ini kali pertama saya melakukan hiking jadi dengan perlengkapan seadanya saya beranikan diri untuk berangkat tepat pukul 20.00 wib dari rumah menuju AHM yang akan dilanjutkan kembali melanjutkan perjalanan menuju gunung putri di puncak, Jawa Barat.
Suka duka mendaki cukup mengesankan dari mulai sepatu jebol dipertengahan jalan, pundak dan punggung keram, nafas yang terengah-engah, bahkan tidur berdiri sambil bersandar dipepohonan sampai tidur kedinginan saat hujan turun. Karena belum terbiasa mendaki hatipun sempat bergerutu “ngapain sih ikut mendaki begini, menyiksa diri”. Tapi dengan adanya dukungan dan bantuan dari teman-teman HAT yang selalu membuat saya yakin bahwa saya mampu mencapai puncak gunung gede tersebut, saya pun tetap semangat. Bahkan beberapa orang dari team yang mendaki bersama saya dengan sabar menunggu kami yang mendaki cukup lambat karena kami masih pemula dalam mendaki dibandingkan dengan pendaki lainnya.
Ketika sampai di Surya Kencana mata langsung disuguhkan dan dimanjakan dengan keindahan bunga eidelweiss. Semangat yang awalnya menipis dan hampIr merasa pesimis untuk mencapai puncak mendadak hilang seketika dan disinilah CINTA PEMANDANGAN PERTAMA saya dimulai. Tidak hanya karena keindahan taman surya kencana yang dipenuhi dengan pohon" eidelweiss tetapi kekompakkan team Hat pun membuat suasana semakin ramai, seru, dan menyenangkan walau ditengah hujan yang tak kunjung henti sampai malam hari.
Gerutu dalam hati yang sempat membuat saya berfikir menyesal mengikuti acara naik gunung ini karena lelahnya mendaki tiba-tiba berubah seketika menjadi sebuah kepuasan diri dan semuanya terasa terbayar dengan keindahan kebun eidelweiss yang saat itu tampak di depan mata. Tidak hanya sampai di surya kencana saja keindahan yang saya rasakan, keesokan pagi kami kembali mendaki sekitar 30 menit untuk mencapai puncak gunung gede. Dan lagi-lagi saya merasa puas dapat melihat pemandangan alam dari ketinggian 2958 MDPL. Selang beberapa menit kami bergegas meninggalkan puncak gunung. Berat rasanya cepat-cepat meninggalkan pemandangan indah itu, tapi apa mau dikata kami semua dikejar waktu agar tidak kemalaman sampai jakarta dan jalur cibodas lah yang dipilih oleh tim HAT sebagai jalur pulang.
Berbeda dengan jalur gunung putri dengan kemiringan hampir bahkan memang 90 derajat, jalur cibodas ternyata lebih bersahabat dan lebih mudah dilalui karena jalannya sudah berupa susunan-susuan batu yang disusun dengan rapi sehingga kami para pendaki bisa berjalan dengan mudah bahkan setengah berlari mendahului pendaki lainnya. Selain jalurnya yang lebih bersahabat jalur cibodas ternyata menyuguhkan berbagai pemandangan-pemandangan indah yang bisa kita lihat selama perjalanan pulang yang bisa menimbulkan semangat kembali..
Sedikit catatan pribadi saya, banyak hal yang tidak pernah terpikirkan dalam benak saya sebelumnya dan menjadi salah satu faktor cinta pemandangan pertama saya yaitu, ternyata pecinta alam itu lebih tangguh dan memiliki tingkat solidaritas yang tinggi dibandingkan dengan orang yang memiliki hobi lainnya. Dapat dibuktikan, saat salah satu anggota dengan bawaannya yang sudah snagat banyak masih bisa dan mampu membantu membawakan tas ketika punggung dan bahu saya terasa mulai keram, ada juga beberapa orang yang membawa bawaannya lebih berat dari berat badan mereka sepertinya, tak lupa dengan pengalaman salah satu tim yang kakinya cedera tapi masih saja berlari turun gunung dan tidak meminta bantuan teman lainnya… (luar biasa semuanya)
Itulah kesan cinta pemandangan pertama saya (cipa)
INI TULISANKU.. MANA TULISANMU???
Senin, 13 Mei 2013
Cinta Pemandangan Pertama - by syifa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar